Aku tak pernah sadar betapa sakit dan menderitanya jika kehilangan sosok orang yang benar-benar aku sayangi. Aku terlupa jika kehilangan dirinya akan membuatku menderita. Aku melupakan rasa sakit yang akan aku alami jika dia tidak lagi ada bersamaku.
Waktu itu, di penghujung bulan april aku memintanya untuk tidak lagi menjadi kekasih hatiku. Aku rela melepasnya bersama dengan yang lain dan aku melepaskan diri dari jerat kesedihan yang aku alami selama bersamanya. Aku merasa terlalu egois, melepasnya hanya karena tindakannya yang kurang aku suka dan membuatku sedih padahal dia sedang dalam banyak masalah. Karena kebodohanku ini aku nyaris kehilangannya. Dia yang tak pernah menyerah dan tak mau melepasku berusaha meyakinkan keputusan yang aku ambil ini adalah salah. Mendiamkan masalah ini semalam, membuatku tidak tidur dan menangis memikirkan jika dia benar-benar menghilang dan memutuskan komunikasi diantara kami jika aku melepasnya. Aku tidak menginginkan hal itu. Aku tetap masih ingin berkomunikasi dengannya walau dia tak lagi jadi kekasih hatiku. Tapi dia mengatakan bahwa aku terlalu jahat dan menyiksa batinnya jika melepasnya namun masih berusaha mengingatkan semua tentangku padanya.
Lupa. Bagaimana cara melupakannya. Aku baru sadar ternyata aku tak bisa melupakannya. Sehari saja kami memutus hubungan, membuatku sangat tersiksa dan sakit. Aku berusaha menghubunginya. aku rindu padanya, ternyata aku tak bisa kehilangannya. Lupa. aku tak bisa melupakan kenangan indah kami walau menjalani hubungan jarak jauh dan baru bertemu tiga kali,namun begitu banyak kenangan yang telah kami buat. Lupa. Aku lupa bahwa rasa sedih yang aku rasakan ketika dia marah padaku akan berganti dengan rasa sakit yang menyiksa jika aku aku memutuskan untuk meninggalkannya hanya karena tidak mau sedih karena dimarahinya. Lupa. Aku melupakan ikrarku untuk tidak meninggalkannnya di saat dia dalam masa krisis seperti ini.
Ternyata aku masih gadis kecil ayahku yang masih labil dan ceroboh dalam bertindak. Aku nyaris kehilangannya,sosok pria yang aku cintai. Untunglah aku cepat tersadar bahwa keputusanku ini salah, dan dia tidak pernah meninggalkan aku dan menganggapku tetap sebagai kekasih hatinya. I LOVE HIM :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar